Availablenow at Hardcover - William Morrow & Co, Scranton, Pennsylvania, U.S.A. - 2009 - Book Condition: Fine - Signed by Author(s) - 1st Edition - As New - SIGNED AND DOODLED BY AUTHOR!! Stated First Edition, FIRST PRINTING, Full number-line to # 1 (Morrow, 2009) This book is SIGNED by author, Signed and includes a PHOTO of her signing, it does not get better than this! ReadChapter 129: Hiding stuff of story Love in coat of hate by Sylvia Sly online - Mandy and Tessa spend the entire day together, it's from one place to an Home/ Romance/ Love in coat of hate /Chapter 129: Hiding stuff. LOGIN. Library. Add to library. Chapter 129: Hiding stuff. Mandy and Tessa spend the entire day together, it's from one Menurutsaya novel ini cocok buat anda para remaja khususnya pecinta kpop apalagi BTS terutama taehyung. Novel ini juga cocok buat yang sudah pacaran atau pdktan gitu kan sama rasa kali yah, dan novel ini juga covok buat kamu para jomblo atau galau karena dengan membaca novel ini kamu semua bisa ngerasain cinta gitu loh guys, tapi kalo nantinya iri tanggung sendiri :p Resensimerupakan sebuah cara yang dapat dilakukan dalam mengkritisi sebuah buku. Mengkritisi di sini lebih diartikan dengan memberikan ulasan tentang kesan seseorang setelah membacanya. Dilansir dari buku Membuat Resensi oleh Haryanto (2008:2), meresensi buku secara sederhana adalah mempertimbangkan dan mengupas buku untuk memperlihatkan 2014(1) Februari (1) 2013 (1) Agustus (1) 2012 (24) November (2) Oktober (22) Resensi Novel Surat Kecil Untuk Tuhan; Resensi Novel Twilight; SISTEM PERIODIK MODERN; MU'JIZAT AL QUR;AN, KOMUNIKASI ALAM; 10 Antivirus Terbaik Saat Ini (New) Motivasi 1 RESENSI NOVEL HUJAN 1. Indentitas Buku Judul buku : Hujan Warna sampul : Biru muda dan putih Ilustrasi sampul : Ditengah-tengah sampul ada tulisan judul novel dengan warna putih, tulisan tersebut di buat seolah-olah dari bekuan air yang membentuk bayangan diatas genangan air yang terbentuk karena hujan. Penulis : Darwis Tere Liye Penerbit ymbocI. Origin is unreachable Error code 523 2023-06-16 112216 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d82ac6facf1b778 • Your IP • Performance & security by Cloudflare Resensi novel Rindu Tere Liye berupa identitas novel, unsur intrinsik dan ekstrinsik, serta kelebihan dan kekurangannya recomended untuk kamu baca. Dengan mengetahui resensi sebuah novel maka akan membantu kamu memahami isi novel yang sebenarnya. Kamu juga dapat memberikan penilaian dari buku yang sudah dibaca. Resensi Novel Rindu Tere Liye Lengkap Berikut ini resensi novel Rindu Tere Liye lengkap untuk kamu ketahui 1. Identitas Novel Rindu Tere Liye Judul NovelRinduPenulisTere LiyePenerbitRepublikaKategoriNovelTahun Terbit2014 2. Sinopsis Novel Rindu Tere Liye Novel berjudul Rindu karya Tere Liye menceritakan kisah perjalanan haji yang sangat panjang di sebuah kapal besar selama 9 bulan. Perjalanannya dilakukan pertama kali di tanggal 1 Desember 1938. Saat itu, menjadi salah sejarah baru saat pertama kalinya di Makassar disinggahi kapal besar bernama Holland. Kapal ini mempunyai panjang 136 meter dan lebarnya 16 meter. Dalam perjalanan tersebut, menyimpan banyak rasa rindu sehingga menimbulkan beban. Salah satu tokoh yang ikut dalam perjalanan kapal Holland yaitu tokohnya bernama Daeng Andipati, ia pengusaha besar Makassar melakukan perjalanan bersama kedua anak dan istrinya. Selain itu, terdapat tokoh bernama Gurutta atau Ahmad Karaeng yang ikut dalam perjalanan tersebut. Perjalanannya memang membuatnya merasa bahagia di dalam kapal. Ambo Uleng seorang mantan kapal ikut dalam kelasi di kapal Blitar Holland , tetapi ia banyak diam seperti tak bahagia. Hal tersebut dikarenakan ia berpergian untuk menghilang dari kotanya, melupakan masa lalunya. Perjalanan panjang di kapal dianggap merugikan anak-anak yang berada di kapal. Oleh karena itu, Gurutta akhirnya memberikan ide agar anak-anak bersekolah dan mengaji di kapal. Tokoh Upe menjadi tokoh yang bersedia untuk mengajari anak-anak mengaji dan bersekolah. Saat di perjalanan Surabaya–Semarang muncul seorang tokoh bernama Bapak Soeryoningrat dan Bapak Mangoenkusoemo. Mereka berdua merupakan tokoh pendidikan. Kedua bapak tersebut bersedia untuk mendidik anak-anak yang berada di kapal tersebut. Saat perjalanan dari Semarang–Batavia muncul tokoh Mbah Kakung Slamet dan Mbah Kakung Putri Slamet yang meramaikan perjalanan karena menjadi bahan olok-olokan. Perjalanan kapal Holland selama sembilan bulan ternyata cukup mengasyikan. Perjalanan panjang menuju Mekkah yang dilakukan oleh tokoh dalam novel memang banyak menuai kerinduan akan kedamaian hati. Masing-masing tokoh yang melakukan perjalanan tersebut membawa beban pertanyaan masa lalu cukup berat. Pertanyaan tersebut meliputi apakah haji seseorang yang membawa kebencian diterima, apakah haji cabo juga diterima, lalu apa yang harus dilakukan apabila orang itu bukan jodoh kita, lalu bagaimana caranya melawan kemungkaran dan kezaliman. Semua pertanyaan itu, terjawab sudah dari perjalanan menuju ke tanah suci di Kapal Holland. Jadi, kerinduan untuk hati yang damai dan kerinduan tanah suci sudah selesai. 3. Kelebihan Novel Rindu Tere Liye Buku terbitan Tere Liye yang ke-20 ini merupakan karyanya yang mempunyai banyak kelebihan. Penulis menuliskan cerita dengan bahasa yang mudah dipahami sehingga membuat pembaca dapat tidak kesulitan memaknai tulisannya. Selain itu, penulis juga membolak-balikan emosi pembaca dengan naik turun sehingga membuat pembaca semakin tertarik untuk membacanya sampai akhir. Alur dalam cerita saling terikat sehingga tidak membuat pembaca bingung untuk mengikuti jalannya cerita. Terdapat juga ilmu pengetahuan yang dapat dijadikan wawasan oleh para pembacanya sehingga bacaan dalam novel tidak hanya menghibur tetapi juga bermanfaat dalam segi pengetahuan. 4. Kekurangan Novel Rindu Tere Liye Meskipun, sebagian besar buku novel Rindu Tere Liye memiliki banyak kelebihannya. Tetapi, secara keseluruhan terdapat sedikit kekurangan pada isi bukunya. Kekurangan buku Rindu karya Tere Liye yaitu pada bagian sampul buku yang kurang menarik, tampilannya secara visual terlihat sangat sederhana. Kemudian, kekurangan berikutnya yaitu buku ini memunculkan adanya bahasa Belanda yang sulit untuk dipahami. 5. Unsur Intrinsik Novel Rindu Tere Liye Resensi novel Rindu Tere Liye secara lengkap juga terdapat di bagian unsur intrinsiknya, berikut ulasannya Tema Tema dalam novel Rindu Tere Liye ini menceritakan tema perjalana panjang yang penuh dengan kerinduan dan pernyataan. Tokoh Daeng AndipatiGurutta Ahmad KaraengBonda UpeAmbo UlengMbah KakungMbah Putri Alur ceritaNovel Rindu Tere Liye ini menggunakan alur mundur. Latar WaktuLatar waktu dalam novel Rindu Tere Liye ini adalah pagi, siang, malam, dan senja. Latar tempatBeberapa latar tempat di dalam Novel Rindu Tere Liye diantaranya adalah, masjid, kantin, ruang kemudi, kabin kerja, pelabuhan Makassar, ruang keperawatan. Sudut pandangSudut pandang dalam Novel Rindu Tere Liye adalah sudut pandang orang ketiga “dia” Gaya BahasaGaya bahasa yang di gunakan novel Rindu Tere Liye adalah hiperbola, metafora, dan pleonasme. AmanatAmanat yang kita dapatkan dalam novel Rindu Tere Liye ini adalah, Ketika melakukan perjalanan kita harus siap jiwa raga untuk menghadapi setiap permasalahan yang kita jumpai di perjalanan. 6. Unsur Ekstrinsik Novel Rindu Tere Liye Untuk mengetahui resensi secara lengkap novel Rindu Tere Liye ketahui juga unsur ekstrinsiknya, ini dia ulasannya. Nilai moralNilai moral yang ada dalam Novel Rindu Tere Liye yaitu kejujuran, kerendahan hati, keberanian, kemandirian moral. Nilai AgamaTerdapat beberapa nilai agama dalam Novel Rindu Tere Liye yaitu beriman kepada Allah dan beriman kepada kitab-kitab Allah. Nilai PendidikanNilai pendidikan dalam novel Rindu Tere Liye yaitu kesopanan, ketegasan, kepedulian, dan kreatif. Nilai Sosial Nilai sosial dalam novel Rindu yaitu kehidupan saling tolong-menolong dengan sesama saat perjalanan jauh. Semua tokoh tidak mengedapankan ego mereka untuk menebarkan kebencian meski hatinya sedang gelisah. Latar Belakang Dilihat dari sudut latar belakang pengarang, penulis Tere Liye menuliskan novel Rindu dari sudut pemikarannya. Sebagai seorang muslim, ia banyak memikirkan pertanyaan seperti apa haji yang diterima. Oleh karena itu, ia merangkum jawabannya di dalam novel. Biografi Pengarang Di lihat dari biografi seorang Tere Liye, ia adalah seorang yang misterius sehingga cerita dalam novel Rindu juga tokoh-tokohnya banyak yang misterius. Kehidupan Sosial Pengarang Berdasarkan kehidupan sosial pengarang, dikisahkan dalam novel Rindu bahwa tokoh-tokohnya seperti pada masayarakat umumnya pada kehidupan biasa. Oleh karena itu, saat membaca novel maka seperti sedang dalam kehidupan nyata yang sebenarnya. Psikologi Psikologi pengarang buku Tere Liye mempunyai pemikiran yang cukup luas. Tak heran cerita yang disampaikan juga tidak monoton sehingga menarik untuk dibaca. 7. Pesan Moral Novel Rindu Tere Liye Pesan moral yang ditemukan dalam resensi novel Rindu Tere Liye yaitu memberikan jawaban atas kerinduan hati seorang muslim tentang ibadah haji. Selain itu, banyak pesan religi, pesan sosial dan pesan moral yang tersirat di dalam cerita. Seperti untuk saling tolong menolong, bermusyawarah, dan mengajarkan untuk tetap mengaji dan belajar ilmu pengetahuan di manapun kita berada. Belasan ribu kilometer dari orang-orang tercinta, ia berharap bisa bersembunyi. Dari masa lalu, luka, dan cinta. Nyatanya, semua itu harus ia temukan lagi dalam kotak tua yang teronggok di sudut kamarnya. Kini, Kara tahu Ibu yang pergi, Kara yang mencari. Tak ada waktu untuk cinta. Halo, readers.. Ini kali pertama saya bikin review novel. Perlu diingat saya bikin review ini untuk menyalurkan inspirasi yang sedang memberondong otak saya untuk segera ditulis, sebelum lupa, hehe.. Dan lagi, review ini berdasarkan pendapat pribadi, so, jika ada yang kurang berkenan saya mohon maaf..🙇 Nah, review pertama saya ini tentang novel terbitan Bukune yang masuk seri “Setiap Tempat Punya Cerita”. Judulnya “Holland One Fine Day in Leiden” karya Feba Sukmana. Sebenarnya buku ini cetakan 2013, jadi saya ini termasuk telat baca dan mungkin ―memang― telat review. Judul buku Holland One Fine Day in Leiden Penulis Feba Sukmana Penyunting Widyawati Oktavia & Yulliya Febria Penata letak Erina Puspitasari Ilustrator isi & sampul Gama Marhaendra Desainer sampul Gita Mariana Penerbit Bukuné Tahun terbit November 2013 Tebal buku 292 halaman ISBN 602-220-116-0 BLURB Sejak menjejakkan kaki di Bandara Schiphol, Belanda, dan udara dingin menyambutnya, Kara tak lagi merasa asing. Mungkin, karena ia pun telah lama lupa dengan hangat. Belasan ribu kilometer dari orang-orang tercinta, ia berharap bisa bersembunyi. Dari masa lalu, luka, dan cinta. Nyatanya, semua itu harus ia temukan lagi dalam kotak tua yang teronggok di sudut kamarnya. Kini, Kara tahu Ibu yang pergi, Kara yang mencari. Tak ada waktu untuk cinta. Namun, kala senja membingkai Leiden dengan jingga yang memerah, Kara masih ingat bisik manis laki-laki bermata pirus itu, “Ik vind je leuk”—aku suka kamu. Juga kecup hangatnya. Rasa takut mengepung Kara, takut jatuh cinta kepada seseorang yang akhirnya akan pergi begitu saja. Dan, meninggalkan perih yang tak tersembuhkan waktu. Seperti Ibu. Aku tidak berada di sini untuk jatuh cinta, ulangnya dalam hati, mengingatkan diri sendiri. Di sudut-sudut Leiden, Den Haag, Rotterdam, dan Amsterdam yang menyuguhkan banyak cerita, Kara mempertanyakan masa lalu, harapan, masa depan, juga cinta. Ke manakah ia melangkah, sementara rintik hujan merinai di kanal-kanal dan menghunjam di jantung kota-kota Negeri Kincir Angin yang memesona? Alles komt goed—Semua akan baik-baik saja, Kara. Yang menarik hati saya pertama kali, tentu saja judul dan sampulnya yang entah bagaimana sepertinya terlalu sayang untuk dilewatkan. Classic. Apalagi setelah membaca synopsis di bagian belakang buku, saya sudah terpikat dengan bahasa penulis dalam menyampaikan cerita. Dan saya sama sekali nggak menyesal beli buku ini, rasanya seperti “ini dia buku yang kucari”. Sebelumnya saya sempat bingung, buku mana yang mau dibaca lebih dulu karena saya habis borong 7 buku novel. Nah, One Fine Day in Leiden ini buku kedua yang saya buka bungkus plastiknya. Dan setelah membuka sampul untuk menemui halaman pertamanya, saya sudah diberi kejutan manis. Secarik kartu pos bernada sama dengan sampul, bergambar kincir angin, dan bertuliskan quote manis di dalamnya. Pembatas bukunya juga hadir bersama kartu pos tadi, dan itu berhasil membuat saya menahan pekik girang. “Orang bilang, harapan itu seperti awan. Beberapa berlalu begitu saja, tetapi sisanya membawa hujan. Kau, harapan yang manakah yang kau simpan di hatimu?” Dan yang membuat novel ini semakin menarik adalah beberapa gambar sketsa yang menggambarkan tempat-tempat di Belanda. Menambahkan kesan classic-nya, apalagi dengan gambar gedung-gedung tua. Novel ini berfokus pada tokoh utamanya, seorang gadis berumur 24 tahun bernama Kara yang mendapat beasiswa ke Belanda dan berkuliah di Universiteit Leiden. Di Belanda, dia berharap bisa menjauh dari permasalahan yang dialaminya. Tapi kenyataannya, di Belanda-lah Kara bertemu kembali dengan mimpi buruk yang harus dihadapinya. Walau begitu, Kara juga menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dan cintanya di negeri kincir angin itu. Kara diceritakan adalah seorang anak yang tidak punya orang tua. Dia dirawat oleh kakek dan neneknya, yang dipanggil Yangkung dan Yangti. Di sinilah permasalahan pertama mulai dibahas identitas orang tua Kara. Tetapi sayang, Yangkung dan Yangti tidak mau membicarakan orang tua Kara, dan selalu berusaha mengalihkan topik pembicaraan tiap kali Kara menanyakan orang tuanya. Di Belanda, Kara juga menemukan permasalahan baru cinta. Di kota kecil Leiden, Kara pertama kali bertemu dengan Pangeran Hujan-nya yang bermata pirus, Rein Van den Heuvel. Seorang pemuda yang juga berkuliah di Universiteit Leiden dan gemar menggambar sketsa. Pemuda yang menyembunyikan masalahnya dari Kara. Kisah Kara dan Rein ini manis sekali menurut saya. Semua percakapan dan sikap mereka mengalir alamiah, walau ada beberapa yang alurnya terasa terlalu cepat. Rein yang pengertian, Kara yang bersemangat setiap kali bersama pemuda itu. Benar-benar pasangan yang serasi. Rein sering menggunakan topik tentang fakta-fakta negerinya sebagai bahan obrolan, dan ditanggapi Kara dengan cerita tentang Indonesia-nya. Di bagian inilah saya merasa sedang belajar sejarah, tapi sama sekali tidak membosankan. Tentang pengeboman di Rotterdam, asal-usul Sinterklaas, dan fakta-fakta lain mengenai sejarah masa lalu. Sedikit bocoran, ada juga bagian dimana mereka berdua melihat muurgedichten―puisi dinding― berisikan puisi yang tidak asing milik Chairil Anwar, “Aku”. Permasalahan di antara mereka berdua ini adalah ketakutan Kara akan kepastian hubungan mereka dan masalah pribadi yang tidak ingin dibahas oleh Rein. Kara seringkali kesal karena Rein selalu hilang tiba-tiba, pergi di tengah-tengah kebersamaan mereka. Tetapi Kara tidak pernah berinisiatif untuk menanyakan alasan Rein selalu pergi begitu saja. Di negeri tulip ini Kara juga bertemu dengan jawaban-jawaban atas pertanyaannya mengenai identitas orang tuanya. Yangkung sempat memberikan kartu nama beralamat di Amsterdam yang menjadi kunci pencarian Kara. Hanya saja Kara selalu mengulur-ulur waktu untuk menyingkap fakta yang ia cari-cari. Tokoh Kara ini menurut saya penakut, pesimis, dan sering ragu-ragu. Dan yang bikin saya paling gemas, Kara itu pengecut, nggak mau mencari kebenaran karena takut kebenaran itu nanti malah akan melukai hatinya, membiarkan dirinya diombang-ambing rasa penasaran. Bagaimana pengecutnya Kara untuk bertanya pada Rein tentang hubungan mereka, bagaimana pengecutnya Kara untuk mengetahui kebenaran tentang orang tuanya. Mungkin begini ya namanya karakter perempuan, selalu mengutamakan perasaan daripada logika. Alur ceritanya mengalir. Tidak hanya cerita manis tentang Kara dan Rein, novel ini memuat nilai-nilai sejarah dan keluarga di dalamnya. Semua berhasil ditulis dengan apik sehingga menyuguhkan rangkaian kalimat yang tidak membosankan. Ada kisah sedih dan haru di dalamnya. Ditambah lagi penyelesaian konflik yang berhasil menjelaskan setiap teka-teki dalam cerita memuaskan rasa penasaran saya. Karena latar tempat novel ini 90%di Belanda, tentu tak lepas dari percakapan dan kata-kata berbahasa Belanda, dan itu tidak dalam jumlah sedikit. Tahu sendiri kan bahasa Belanda agak susah dieja bagi orang yang awam. Untungnya novel ini dilengkapi catatan kaki dan penjelas kosakata tersebut, walau harus bolak-balik atas-bawah halaman untuk mengerti artinya. Novel ini alurnya seperti angin sepoi-sepoi bagi saya. Ringan tapi berisi, menyejukkan. Bagian yang paling saya suka adalah ketika Rein dan Kara menghabiskan waktu di Scheveningen dan Rein dengan romantisnya berkata, “Kara sayang, Ik vind je leuk.” Dan suasanya mendukung sekali bagi Rein untuk mengatakan itu. [anggaplah saya ini penggemar roman picisan, haha 😆] Yap, itu tadi review novel dari saya―kalau pantas disebut review. Kritik dan saran sangat diterima. Terimakasih sudah mampir. ^^ Resensi merupakan sebuah upaya untuk menilai, mengulas atau mengungkapkan kelebihan dan kekurangan dari sebuah buku. Jika kamu masih bingung dan belum tahu cara meresensi. Alangkah baiknya kamu simak artikel ini sampai selesai. Karena di sini akan di jelaskan contoh resensi perbandingan 2 novel yang mungkin sedang kamu cari. Simak penjelasannya berikut di bawah ini ya! Buku Novel Pertama Buku yang akan saya resensi pertama yaitu Petak Umpet Minako novel ini bergenre horor yang cukup menegangkan dan sangat sadis. 1. Identitas Novel Judul NovelPetak Umpet MinakoPenulisManhalfgodJumlah Halaman397 halamanUkuran Buku13×19 cmPenerbitPT. Rak BukuKategoriFiksi HororTahun Terbit2016Harga BukuRp. 2. Sinopsis Novel Novel ini mengisahkan seorang pemuda bernama Baron yang tengah bekerja di sebuah pabrik. Namun, saat dia bekerja menerima pesan dari kekasihnya yaitu Gabby. Gabby mengatakan akan berangkat ke sebuah reuni SMA. Dan Gabby mengajak kekasihnya tersebut untuk mengikuti acara tersebut. Acara ini di gelar di sebuah SMA mereka yang sudah tak terpakai. Di acara reuni Vindha salah seorang teman Gabby ini menyukai sebuah hal yang berbau gaib atau horor. Dan di adakan olehnya sebuah permaianan yaitu petak umpet Minako. Namun, setelah lama mereka berada di SMA banyak hal kejadian aneh yang membuat semua orang ketakutan. Mereka dirasuki hantu Minako dan satu persatu dari mereka terus berjatuhan korban bunuh membunuh. Gabby menelpon kekasihnya supaya segera datang. Dan akhirnya Baron pun datang dan setelah sampai langsung di serang oleh teman yang kerasukan. Untung saja di halangi oleh Edward sahabatnya. Dan ia menceritakan asal mula kejadian ini. Baron dan teman lainnya mencoba memecahkan bagaimana menghentikan permainan ini. Namun, banyak sekali rintangan yang harus di hadapi. Apakah Baron dan kawan-kawan berhasil? 3. Tokoh dan Penokohan Baron, ia pemuda yang sederhana dan sangat menyayangi kekasihnya Gabby, ia kekasih Baron yang merupakan seorang gadis yang lugu dan baik Vindha, ia merupakan tokoh yang menyebabkan kekacauan terjadi, ia suka horor dan misteri gaib Dan masih banyak tokoh lainnya 4. Kelebihan dan Kekurangan Dan berikut merupakan beberapa kelebihan dan juga kekurangan novel petak umpet Minako, yaitu Kelebihan pertama dalam novel ini yaitu menggunakan gaya bahasa yang mudah di pahami dan di mengerti, alur dan latar cukup menarik dan membuat suasana mencekam dan penasaran. Sedangkan kekurangan dari novel ini yaitu adanya sedikit yang meninggal itu serasa kurang relate karena kita tahu kalau reuni pasti yang hadir akan banyak. Dan saat terakhir ketegangan mulai tidak ada dan ending mudah tertebak. Buku Novel Kedua Contoh resensi perbandingan 2 novel yang kedua yaitu novel Marianne karya dari Risa Saraswati, berikut resensi yang baik dan benar 1. Identitas Novel Judul NovelMariannePenulisRisa SaraswatiJumlah Halaman181 halamanUkuran Buku114×20 cmPenerbitPT. Bukune Kreatif CiptaKategoriFiksi HororTahun Terbit2020Harga BukuRp. 2. Sinopsis Novel Novel ini merupakan karangan Risa Saraswati dan Marianne ini merupakan salah satu teman tak kasat Risa dan buku ini mengisahkan kisah semasa hidup Anne sebelum mati. Marianne itu sendiri merupakan gadis cantik keturunan Hindia Belanda yang hidup di zaman penjajahan kolonialisme. Ayahnya bernama Anton Van Djigburg ia merupakan seorang yang sangat ramah terhadap pribumi sehingga pengasuh Anne dan sopirnya sangat menghormati keluarga ini. Namun, Anne sosok gadis yang angkuh, keras kepala dan juga pemarah. Menurut ayahnya itu karena sikap dia yang juga keras kepala dan pemarah. Namun, di sisi lain Anne sebetulnya anak yang manis. Dia merindukan kasih sayang sang ibu yang tinggal di Belanda. Anne merengek ingi selalu pulang ke Neterland. Namun, ayahnya selalu menolak karena di sana ia telah sakit hati atas pengkhianatan istrinya. Namun, akibat dari keegoisannya ia harus mengorbankan perasaaan putri semata wayangnya itu. Tak hanya sampai di situ. Kebaikan Anton terhadap masyarakat pribumi ternyata memberitahukan kepada kita tak semua penjajah Belanda itu kejam dan bengis. Ada di antara mereka yang baik hati dan sangat menghargai para pribumi termasuk keluarga Anton. Namun, pasukan Nipon hadir pada waktu meluluhlantahkan kehidupan bahagia mereka. Mereka meninggal di tangan tentara jepang dengan bengis dan kejam tanpa ampun membunuh secara membabi buta. 3. Tokoh dan Penokohan Marianne, ia gadis cantik, angkuh, sombong, dan pemarah tapi juga memiliki kasih sayang yang besar Anton Van Dziburg, ayah Anne yang pemarah, keras kepala, dan juga baik hati kepada pribumi Saeni, pengasuh Anne saat Anne masih hidup dulu Brata, Ayah Saeni yang merupakan supir pribadi keluarga Anne Dan masih banyak lagi tokoh lainnya 4. Kelebihan dan Kekurangan Dan berikut merupakan beberapa kelebihan dan kekurangan dari novel Marianne, yaitu Kelebihan pertama dalam novel ini yaitu memiliki bahasa yang ringan dan mudah di pahami oleh semua kalangan. Horor karya Risa ini memberikan kita pemahaman mengenai suatu kejadian di masa penjajahan sehingga bisa menjadi pengetahuan. Sedangkan kekurangan dari novel Marianne ini yaitu ending dan latar hampir sama dengan karya-karya Risa sebelumnya. Seperti Belanda, masyarakat pribumi dan lainnya. Sehingga pembaca jadi mudah di tebak endingnya akan seperti apa. Namun, kekurangan yang sedikit ini tentunya tidak mempengaruhi kualitas dari novel itu sendiri. Perbandingan Buku Novel Pertama & Kedua Berikut merupakan perbandingan antara kedua novel tersebut, yaitu 1. Persamaan Novel Persamaan dari resensi ini yaitu sama-sama merupakan novel horor karya anak negeri. Latar tempatnya juga di negara Indonesia. 2. Perbedaan Novel Perbedaan dari keduanya yaitu jika Petak Umpet Minako lebih ke horor misteri yang sadis dan pembunuhan. Sedangkan kisah Marianne lebih ke kisah hidup si hantu yang penuh drama. Selain itu, jika Petak Umpet Minako mengangkat kebudayaan Jepang sedangkan Marriane lebih ke Hindia Belanda dan masyarakat pribumi Indonesia. Akhir Kata Terakhir dari contoh perbandingan resensi 2 novel ini memiliki beberapa kesamaan dan juga perbedaan antara keduanya. semoga informasi ini bermanfaat ya

resensi novel one fine day